Rabu, 03 Desember 2008

PROFILE NARASUMBER

Perusahaan/toko yang kami survei adalah perusahaan/toko selular yang bernama Cingular, toko tersebut berlokasi di Roxy Square Lt. Ground Blok A5/1, Jakarta Barat dengan Bpk. Wiwi Siswanto sebagai pemilik. Alamat website dari toko selular ini dapat diakses melalui website www.tokosebelah.com. Produk-produk perusahaan dapat dilihat di website tersebut.
Fungsi dari pembuatan website ini adalah memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mencari produk-produk (handphone, accessories, voucher, dll) dengan adanya fungsi search secara rinci (konsumen dapat melihat kondisi untuk produk second, lalu dimana saja produk itu di jual dan harga yang ditawarkan oleh masing-masing toko)
Toko Cingular berdiri sejak 17 Agustus 2006 sedangkan website www.tokosebelah.com dibuat pada Februari 2008.

Berikut adalah hasil wawancara bersama Bpk. Wiwi Siswanto

T :Apa visi dan misi dari perusahaan anda?
J :Visi : menjadi sumber informasi pilihan utama orang jika mencari produk handphone baru dan second, menjadi bahan perbandingan harga untuk produk – produk selular.
Mempermudah masyarakat Indonesia dalam membeli produk telepon selular dengan harga terjangkau.

Misi : memberikan informasi yang lengkap tentang tipe handphone spesifikasi dan harga handphone baru maupun bekas yang beredar di Indonesia dengan akses yang cepat untuk pengguna internet di Indonesia.

T:Pencapaian apa saja yang telah diperoleh oleh anda sampai saat ini?
J:Menjadi pusat ponsel Indonesia, menjadi rekomendasi tentang informasi handphone.


T:Produk – produk / jasa apa saja yang anda sediakan?
J:Peluang untuk promosi toko handphone di seluruh Indonesia, menyediakan informasi harga.


T:Apa keunggulan dari produk – produk atau jasa dari perusahaan / toko anda?
J: Kami menyediakan informasi dari beberapa toko dan memberikan perbandingan yang jelas tentang harga yang beredar di pasaran. Pengguna juga bias memperkirakan kondisi handphone second dengan adanya fasilitas gambar dari masing – masing handphone second yang ditawarkan oleh penjual.


T:Bagaimana prospek e-business di Indoensia menurut Anda?
J:E-business di Indonesia dalam masa sekarang ini masih dalam tahap pertumbuhan dan sejauh ini dalam pengetahuan saya belum ada perusahaan yang benar-benar melakukan penjualan secara otomatis dan full-online tetapi sudah banyak perusahaan yang menyediakan payment gateway di Indonesia. Perusahaansaya sendiri mengharuskan konfirmasi manual sebelum transaksi dilakukan dan pembayaran masih dilakukan dengan transfer bank. Ini disebabkan kurangnya keamanan dalam transaksi online dengan kartu kridit dan kurangnya akses untuk menggunakan otorisasi kartu kridit secara online.


T:Bidang apa saja yang difokuskan perushaan anda dalam e-business ini?
J:Perusahaan kami memberikan space untuk promosi kepada toko-toko yang menjual produk selular. Dalam hal ini kami juga memberikan tempat untuk login dan mengupdate informasi produk yang ditawarkan oleh masing-masing toko secara otomatis.


T:Bagaimana cara kerja E-business di perusahaan anda?
J:Kami menyediakan backend untuk pengguna layanan kami supaya mreka bias mengupdate informasi tentang produk yang mreka jual. Kami mengoptimalkan fungsi mysql dan php dalam mengolah informasi yang akan ditampilkan di website ka


T:Masalah-masalah apakah yang anda temui dalam menggunakan system kerja e-business ini?
J:Kurangnya pemahaman pengguna dalam memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada di dalam website. Misalnya dalam mengisi komentar dan testimonial. Dan banyak orang yang menggunakan ruang review kami untuk mengiklankan dan bertanya tidak pada tempatnya.


T:Bagaimana anda menghadapi masalah-masalah tersebut?
J:Kami menggunakan system moderasi dalam mengisi komentar, semua komentar akan disaring oleh administrator sebelum ditampilkan di website. Dalam hal ini semua komentar yang tidak menyimpang akan ditampilkan apa adanya tanpa perubahan sedikitpun.



T:Apakah ada system kerja yang anda pertimbangkan sebelum menggunakan e-business?
J:Pertimbangan kami adalah akses internet yang selalu tersedia 24 jam dan kemampuan menjangkau seluruh Indonesia.


T:Menurut anda di masa yang akan dating perkembangan e-business dalam Indonesia akan seperti apa?
J:Dengan berkembangnya sumber daya manusia yang ada di Indonesia, dan semakin meningkatnya kemampuan mahasiswa di bidang IT serta meningkatnya jumlah universita yang membuka jurusan teknologi informasi, saya sangat yakin Indonesia mampu menyaingi Negara-negara maju dalam hal IT.
Ini dikarenakan pasar yang masih terbuka luas, bahkan Negara tetangga berlomba memasarkan produknya di Indonesia secara online. Sejauh ini baru perusahaan di bidang travel dan ticketing yang benar-benar memanfaatkan e-business secara maksimal.
Selain itu, perkembangan akses internet di Indonesia yang cepat dewasa ini, juga memberikan kesempatan lebih luas kepada e-business yang ada di Indonesia.



Kami mengucapkan terima kasi banyak atas kesempatan berwawancara dengan Bp. Wiwi.

Selasa, 18 November 2008

Keunggulan dan Kekurangan E-Business


Keunggulan berbisnis di Internet :

  • Tidak diperlukan bangunan khusus untuk memajangkan produk atau berkantor,
  • Tidak perlu waktu yang full untuk melakukan bisnis melainkan hanya butuh waktu beberapa jam saja (Bila sudah running). Tetapi bila sudah membesar maka tentu saja memerlukan organisasi terutama buat customer support,
  • Dapat memangkas rantai supplier/distributor sehingga harga yang diterima konsumen bisa optimimum minimum


Kekurangan berbisnis di Internet :

  • Tingkatan kriminal dalam networking yang sering terjadi menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat dalam berbisnis di internet,
  • Dalam hal networking suatu koneksi internet sangat dominan. Jika ada kesalahan atau masalah internet maka web itu tidak dapat diakses, dan tidak menutup kemungkinan data yang telah didapat, lenyap.

Tipe-tipe E-Business

Seperti halnya pepatah yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, eBusiness merupakan salah satu jalan yang dimaksud untuk menuju kepada “the creation of wealth” bagi sebuah perusahaan (harap diperhatikan bahwa eBusiness bukanlah merupakan tujuan, atau “Roma” yang dimaksud dalam pepatah terkait). Dengan kata lain, cakupan atau spektrum eBusiness dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masin-masing orang melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri. Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian eBusiness, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).


Dimensi WHAT
Banyak orang mempertukarkan istilah eBusiness dengan eCommerce. Secara prinsip, pengertian eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan eCommerce; bahkan secara filosofis, eCommerce merupakan bagian dari eBusiness. Jika eCommerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, eBusiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti (pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari eBusiness.


Dimensi WHO
Siapa saja yang terlibat di dalam eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.


Dimensi WHERE
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan telepon atau webTV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi eBusiness.


Dimensi WHY
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep eBusiness. Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan eBusiness.

Ukuran Keberhasilan E-Business


E-Business is about 95% business and 5% technology. Secara implisit kalimat singkat tersebut telah menjelaskan esensi dari berkembangnya konsep manajemen baru yang dikenal dengan e-business. Kalimat singkat tersebut pada intinya menegaskan bahwa pertimbangan utama yang harus dipergunakan oleh para praktisi manajemen dalam menentukan apakah akan memanfaatkan tawaran-tawaran menggiurkan yang dijanjikan oleh e-business terletak pada pertimbangan seberapa besar potensi “bisnis” yang ditawarkan, bukan pada seberapa canggih teknologi yang berkembang. Jika bisnis bertujuan untuk mencapai apa yang dalam teori disebut sebagai wealth maximization (dan didalam praktek sehari-hari wealth sering diasosiasikan dengan profit atau keuntungan usaha), maka secara jelas e-business harus dapat paling tidak melakukan kedua hal di bawah ini:

  1. Seberapa tinggi potensi penambahan revenue (pendapatan) perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan
  2. Seberapa tinggi potensi pengurangan cost (biaya) yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan.

Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus di-deliver oleh e-business kepada perusahaan agar dapat secara nyata meningkatkan tingkat profitabilitasnya (sesuai dengan rumus sederhana Profit = Revenue – Cost).

Perkembangan E-Business dalam Teknologi Informasi Saat ini

Semakin konvergennya perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dewasa ini, telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas telekomunikasi yang ada, serta semakin canggihnya produk-produk teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan semua media informasi. Ditengah globalisasi komunikasi yang semakin terpadu (global communication network) dengan semakin populernya Internet seakan telah membuat dunia semakin menciut (shrinking the world) dan semakin memudarkan batas-batas negara berikut kedaulatan dan tatananan masyarakatnya. Ironisnya, dinamika masyarakat Indonesia yang masih baru tumbuh dan berkembang sebagai masyarakat industri dan masyarakat Informasi, seolah masih tampak prematur untuk mengiringi perkembangan teknologi tersebut.

Pola dinamika masyarakat Indonesia seakan masih bergerak tak beraturan ditengah keinginan untuk mereformasi semua bidang kehidupannya ketimbang suatu pemikiran yang handal untuk merumuskan suatu kebijakan ataupun pengaturan yang tepat untuk itu. Meskipun masyarakat telah banyak menggunakan produk-produk teknologi informasi dan jasa telekomunikasi dalam kehidupannya, namun bangsa Indonesia secara garis besar masih meraba-raba dalam mencari suatu kebijakan publik dalam membangun suatu infrastruktur yang handal (National Information Infrastructure) dalam menghadapi infrastruktur informasi global (Global Information Infrastructure).

Komputer sebagai alat bantu manusia dengan didukung perkembangan teknologi informasi telah membantu akses ke dalam jaringan jaringan publik (public network) dalam melakukan pemindahan data dan informasi. Dengan kemampuan komputer dan akses yang semakin berkembang maka transaksi perniagaan pun dilakukan di dalam jaringan komunikasi tersebut. Jaringan publik mempunyai keunggulan dibandingkan dengan jaringan privat dengan adanya efisiensi biaya dan waktu. Sesuai dengan sifat jaringan publik yang mudah untuk diakses oleh setiap orang menjadikan hal ini sebagai kelemahan bagi jaringan itu.

Sejarah E-Business

Saat ini perkembangan Teknologi Informasi begitu pesatnya sehingga proses transaksi bisnis juga berubah total. Di dunia transaksi melalui dunia maya sudah mencapai angka yang sangat tinggi saat ini. Di Amerika saja perkembangan internet sudah pada tahap dimana telah terjadi pasar bebas di bidang bisnis di internet yang didukung oleh pihak legislatif. Bill Clinton adalah salah satu politisi yang sangat mendukung bahwa zona internet bebas dari pajak negara bagian. Tujuannya tak lain adalah agar dapat meningkatkan perekonomian rakyat amerika terutama home industry.


Ada beberapa alasan mengapa orang begitu tertarik untuk memulai bisnis di Internet antara lain :
  • 180 juta orang amerika menggunakan internet setidaknya sekali sebulan,
  • Tahun 2005 ada sekitar 1.08 milyar penduduk dunia menggunakan internet sedidaknya sekali sebulan. Diprediksikan pertumbuhannya akan mencapai 2 milyar penduduk dunia pada tahun 2010,
  • Pendapatan rata-rata dari bisnis internet di rumahan adalah mencapai $66,790 (angka thn 2005) membuat internet suatu pasar yang sangat menarik.

Apakah E-Business itu?


merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (bail individual maupun instansi). Belajar E-Business atau Belajar Business Online adalah suatu topik yang sangat dicari saat orang berselancar di Internet. Ada yang bilang bahwa dengan bermodalkan account e-mail dan blog anda sudah bisa menghasilkan uang di Internet. Tetapi tidak banyak yang menceritakan tentang sisi buruknya melakukan bisnis online, kendala-kendala yang diperoleh dan apa-apa yang perlu di waspadai.